Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Arsitektur
Arsitektur umum yang memungkinkan sistem terdistribusi antara lain:
- klien-server: klien menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna.
- arsitektur 3-tier: Kebanyakan aplikasi web adalah 3-Tier.
- arsitektur N-tier: N-Tier biasanya menunjuk ke aplikasi web yang menyalurkan lagi permintaan kepada pelayanan enterprise. Aplikasi jenis ini paling berjasa bagi kesuksesan server aplikasi.
- Tightly coupled: biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yang menjalankan proses yang sama secara paralel, membagi tugas dalam bagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan kembali dan menyatukannya sebagai hasil akhir.
- Peer-to-peer: sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
- Service oriented di mana sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melalui antar-muka standar.
- Mobile code: berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data
- Replicated repository: Di mana repository dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistem untuk membantu pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatan pembaharuan data dapat diterima.
ciri system database terdistribusi adalah :
1. Data disimpan pada sejumlah tempat. Setiap tempat secara logic terdiri dari processor tunggal.
2. Processor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan computer.
3. Bukan sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat tetapi merupakan database pada berbagai tempat.
4. Setiap tempat mempunyai kemampuan untuk mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses kedata ditempat tersebut, dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.
Keuntungan sistem database terdistribusi adalah :
Pengelolaan secara transparan data terdistribusi dan replicated.
- Mengurangi ketergantungan data
- Transparansi jaringan
- Transparansi replikasi
- Transparansi fragmentasi
Mengacu pada struktur organisasi
Meningkatkan kemampuan untuk share dan otonomi local
Meningkatkan ketersediaan data
Meningkatkan kehandalan
Meningkatkan unjuk kerja
Memudahkan pengembangan system
Kelemahan system database terdistribusi adalah :
Kompleksitas manajemen
Control integritas lebih sulit
Biaya pengembangan
Keamanan
Kurang standarisasi
Menambahkan kebutuhan penyimpanan
Lebih sulit dalam mengatur lingkungan data
Menambah biaya pelatihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar